Fase Demam Berdarah yang Perlu Anda Ketahui

Fase Demam Berdarah yang Perlu Anda Ketahui
Krisna Octavianus Dwiputra

Ada beberapa fase demam berdarah yang perlu Anda ketahui. Ini agar Anda terhindar dari efek berbahaya demam berdarah.

Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang khas di negara tropis seperti Indonesia. Terkait penyakit ini, ketahui fase-fasenya.

Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang dengan leluasa berpindah-pindah menyebarkan virus demam berdarah. Menurut dr. Ellen Theodora dari KlikDokter, setelah tergigit sekali, butuh waktu inkubasi sekitar 4-7 hari sebelum virus ini memberikan gejala. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini dapat mengancam nyawa seseorang.

Sayangnya, banyak orang yang masih menganggap sepele penyakit ini. Nyatanya, penyakit ini ternyata dapat berujung pada kematian.

Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika Anda dapat mencegah terlebih dahulu daripada mengobati. Ini termasuk mengenali fase-fase penyakit demam berdarah.

Berikut fase demam berdarah:

1. Fase awal: demam (berlangsung hari pertama hingga ketiga)

Demam adalah gejala khas dari penyakit ini. Pada fase awal, jangan heran jika Anda yang terkena akan mengalami demam tinggi bahkan mencapai 40 derajat Celsius secara mendadak. Kondisi ini umumnya berlangsung 2 sampai 7 hari. Biasanya membaik setelah minum obat, tetapi akan terjadi kembali secara cepat.

Biasanya, fase awal ini akan menimbulkan gejala ruam merah di kulit seluruh tubuh yang terlihat seperti campak, batuk pilek, nyeri otot, dan sakit kepala. Bahkan di beberapa kasus dapat juga berupa infeksi tenggorokan, sakit di bola mata, mual dan muntah.

2. Fase kedua: Kritis (berlangsung pada hari keempat hingga kelima)

Setelah fase awal, biasanya seseorang yang terinfeksi akan memasuki fase kritis. Pada fase ini, keluhan akan terasa membaik, bahkan suhu tubuh dapat kembali ke normal. Tetapi, jika tidak ada keluhan sekalipun, tetap harus dilakukan pemeriksaan lengkap yang ditandai dengan pengecekan trombosit.

Pada hari ke-4, biasanya trombosit akan menurun secara drastis. Jika, hal ini terlewatkan maka ada kemungkinan yang mengakibatkan pendarahan di dalam. Masa transisi ini disebut kritis, karena memiliki risiko tertinggi adanya kebocoran yang dapat ditandai dengan mimisan berulang, gusi berdarah, pembesaran organ hati, nyeri perut dan lainnya.

3. Fase akhir: Penyembuhan (berlangsung pada hari keenam hingga ketujuh)

Ketika trombosit mulai meningkat ke arah normal, maka ini merupakan tanda kondisi tubuh telah memasuki fase penyembuhan. Biasanya, pada fase ini maka demam yang tadinya sudah hilang akan kembali lagi.

Fase ini bukan suatu yang mengkhawatirkan jika ditangani dengan cara mengembalikan cairan tubuh, sehingga virus lebih cepat terbilas bersih dari dalam tubuh. Ditandai dengan adanya peningkatan nafsu makan, gejala yang tadinya menyiksa akan berangsur membaik

Itu adalah fase-fase dari demam berdarah. Jika Anda mengetahuinya dengan baik, maka Anda bisa terhindar dari masalah yang lebih serius, yakni kematian.