Simak Tips Mencegah
Alergi Anak – Sahabat sekalian pada kesempatan kali ini kami akan share
informasi mengenai Tips mencegah alergi anak. Beberapa gejala alergi pada
saluran pernapasan yang perlu Bunda perhatikan antara lain bersin, hidung atau
tenggorokan gatal/tercekat, hidung tersumbat, batuk, suara serak, dan sesak
napas. Sementara itu, gejala alergi pada kulit umumnya berupa gatal-gatal pada
kulit, kulit memerah, atau bengkak. Gejala alergi juga bisa diperhatikan dari
reaksi pada saluran pencernaan, antara lain sakit perut, dan muntah/diare.
Selain itu, tubuh juga mungkin akan bereaksi terhadap alergi dengan gejala
seperti menurunnya tekanan darah turun, atau mata bengkak dan berair. Anak
dengan alergi berat (misalnya alergi makanan atau obat-obatan) bisa memiliki
risiko reaksi alergi serius, misalnya kesulitan bernapas atau bengkak parah.
Karena itu, Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, pastikan
Bunda menghindarkan buah hati dari paparan alergennya. Setelah mengetahui
pertanda dan gejala alergi anak, selanjutnya Bunda perlu mengetahui penanganan
pertama alergi pada anak. Untuk gejala alergi anak yang ringan, berikut beberapa
hal yang bisa Bunda lakukan: Hubungi dokter untuk memberitahukan reaksi alergi
tersebut, terutama jika kondisi alergi anak semakin parah. Konsultasikan dengan
dokter apakah Bunda boleh memberikan obat alergi ringan untuk meredakan reaksi
alergi anak. Gejala bengkak, merah dan gatal-gatal pada kulit dapat diatasi
dengan kompres dingin atau salep topikal yang mengandung corticosteroids. Pastikan
Bunda konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan pengobatan kepada buah
hati. Pastikan buah hati nyaman saat beristirahat, minum banyak air, dan
berpakaian sesuai cuaca. Gejala alergi anak berat, seperti bengkak pada mulut, kesulitan
berbicara, sesak napas, hingga pingsan, Bunda sebaiknya segera menghubungi
petugas kesehatan darurat. Ini agar supaya buah hati bisa diberikan pengobatan
dan penanganan yang tepat secepatnya. Jika alergi termasuk sering berulang,
mintalah dokter untuk memberikan resep cadangan untuk disediakan di rumah jika
sewaktu-waktu diperlukan. Mencegah dan menghindari tentu lebih baik daripada
mengobati. Prinsip ini juga harus diterapkan untuk mengatasi alergi anak.
Walaupun alergi anak sulit dituntaskan secara total, gejalanya bisa
dikendalikan jika bunda teliti dalam mengenali penyebab alergi pada anak.
- Berikan makanan padat pada bayi apabila usianya telah mencapai 6 bulan. Makanan padat bisa mulai diberikan pada anak usia 4-6 bulan secara bertahap sesuai usia. Pengenalan makanan padat lebih dini yaitu sebelum usia 4-6 bulan dan penundaan pengenalan makanan padat dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit alergi. Pembatasan terhadap makanan tertentu tidak diperlukan untuk mencegah alergi.
- Berikan bayi Anda ASI eksklusif. ASI sangat berperan dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. ASI merupakan makanan yang paling alami serta memiliki efek psikologis yang baik bagi ibu dan bayinya. Terdapat penelitian yang mengemukakan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dapat mencegah terjadinya penyakit alergi pada anak. ASI mengandung komponen imunomodulator seperti sIgA (Secretory Immunoglobulin A) dan laktoferin yang berperan dalam menjaga keseimbangan koloni bakteri dalam usus. Hal ini telah diketahui berperan dalam menghambat munculnya alergi. Selain itu, ASI juga kaya akan berbagai macam sel dalam sistem imun yang dapat memperkuat sistem imun bayi yang belum berkembang sempurna.
- Hindari asap rokok. Paparan asap rokok saat kehamilan, sesudah kelahiran, masa kanak-kanak, dan remaja berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit alergi. Karena itu, lingkungan yang bersih dan bebas dari asap rokok bisa mencegah alergi. Di samping itu, menjadi seorang perokok aktif maupun pasif di usia kanak-kanak dan remaja berhubungan dengan peningkatan risiko alergi, terutama alergi makanan. Karena itu, penting bagi orangtua untuk memantau dan mendidik anak Anda agar menjauhi asap rokok.[]