Cara Mengobati Patah
Tulang - Pada kecelakaan akibat benturan dengan benda keras harus
dipikirkan kemungkinan terjadinya patah tulang. Ada dua jenis patah tulang,
yaitu patah tulang tertutup dan terbuka. Pada jenis pertama, terjadi patah
tulang tanpa ada luka di permukaan kulit. Biasanya, daerah di sekitar tulang
yang patah menjadi bengkak dan tampak bentuk anggota tubuh tidak normal. Pada
jenis kedua, tulang yang patah keluar dari permukaan kulit di tempat luka. Pertolongan
harus dilakukan dengan hati-hati karena selalu gerakan tulang yang patah dapat
melukai pembuluh darah sekitarnya dan ada bahaya infeksi baik pada luka maupun
tulang. Hati-hati pula dalam menolong korban dengan dugaan patah tulang leher,
tulang belakang dan tulang rusuk, karena komplikasi dapat mengancam nyawa atau
menyebabkan lumpuh.
Pada patah tulang terbuka, sebaiknya luka dan tulang ditutup
dengan kain bersih untuk menghindari infeksi. Bagian patah tulang perlu
diimobilisasi yang mengurangi pergerakan dan rasa sakit sehingga tulang patah
tidak bisa melukai nadi atau organ di sekitarnya yang menyebabkan pendarahan. Melakukan
imobilisasi patah tulang bagian tangan mengunakan kain segi tiga untuk
menghentikan gerak dari tulang yang patah. Untuk patah tulang bagian paha harus
mengunakan bidai yang panjang sampai ke tumit, sedangkan untuk tulang bagian
betis cukup bidai yang pendek dan diikat dengan tali kain pembalut atau perban.
Tujuan dari pengobatan adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang
supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap
menempel sebagaimana mestinya. Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal 4
minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
Imobilisasi Bisa Dilakukan Melalui:
- Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
- Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah.
- Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah tulang pinggul.
- Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul dan patah tulang disertai komplikasi.
Jenis Patah Tulang:
- Patah tulang tertutup (patah tulang simplek).
- Tulang yang patah tidak tampak dari luar.
- Patah tulang terbuka (patah tulang majemuk).
- Tulang yang patah tampak dari luar karena tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami robekan. Patah tulang terbuka lebih mudah terinfeksi.
Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang
melawan tulang lainnya atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang.
Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnya menjadi rapuh
karena osteoporosis.
Patah tulang karena
tergilas.
Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa retakan
sehingga terjadi beberapa pecahan tulang. Jika aliran darah ke bagian tulang
yang terkena mengalami gangguan, maka penyembuhannya akan berjalan sangat
lambat.
Patah tulang avulsi.
Disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga menarik
bagian tulang tempat tendon otot tersebut melekat. Paling sering terjadi pada
bahu dan lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit.
Patah tulang
patologis.
Terjadi jika sebuah tumor (biasanya kanker) telah tumbuh ke
dalam tulang dan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Tulang yang rapuh bisa
mengalami patah tulang meskipun dengan cedera ringan atau bahkan tanpa cedera
sama sekali.
Demikianlah artikel mengenai Pengobatan Pada Penderita Patah Tulang, semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[ki]