Kenali Resiko Bayi Terlahir Prematur dengan Menyimak Ulasan Berikut Ini!


Masa kehamilan normal adalah sekitar 37 minggu, namun pada prakteknya ada bayi yang lahir kurang dari masa tersebut maupun yang lebih lama dari masa kehamilan normal. Bayi yang terlahir lebih dini disebut prematur dengan salah satu cirinya yaitu bayi terlahir lebih kecil dari bobot normal dan memiliki organ yang belum sempurna. Sedangkan untuk bayi yang lahir lebih lama dari 36 minggu, memiliki kecenderungan untuk terlahir lebih besar meski sekarang ini sudah jarang karena adanya tindakan operasi cesar dan induksi untuk memacu kelahiran. Dari kedua jenis kelahiran kurang normal tersebut, bayi prematur memiliki resiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan masa kehamilan normal dan lebih lama.


Ada beberapa efek bayi terlahir prematur yang sering terjadi dan perlu diwaspadai seperti berikut ini:

  1. Masalah jantung.
Bayi yang lahir sebelum usia kandungan ibu menginjak 37 minggu sangat rentan memiliki masalah pada jantung. Hal ini disebabkan jantung kurang sempurna perkembangannya sesuai dengan masa kandungan. Semakin minim masa kehamilan maka bisa semakin besar masalah jantung yang dapat dimiliki si bayi. Hingga dewasa, bayi akan lebih mudah terkena penyakit tekanan darah tidak normal.

  1. Masalah pernafasan.
Semakin rendah berat badan bayi prematur akan memiliki masalah pernafasan yang semakin kompleks. Hal ini bisa berlanjut hingga ia dewasa terutama masalah asma. Menjauhkan diri dari virus pernafasan dan kebiasaan buruk merokok adalah hal yang dibutuhkan oleh anak prematur.

  1. Rentan stress.
Faktor psikis juga menjadi salah satu resiko kesehatan bayi prematurMenurut penelitian hal ini dikarenakan saat masih bayi, mereka mengalami masa seringnya diambil darah untuk diperiksa dan dipasangi alat kesehatan yang secara tidak langsung memacu keluarnya hormon kortisol yang juga mempengaruhi metabolisme.

Meski begitu banyak resiko pada bayi dengan kelahiran prematur, namun sebagai orang tua, Anda memiliki kewajiban untuk memberikan perawatan maksimal hingga bayi bisa mandiri dan berkembang secara normal. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika dirasa perlu mengenai perkembangan bayi Anda terutama di usia 2 tahun pertamanya.