Sejarah Berdirinya Jerman - Sejarah bangsa Jerman telah dimulai pada awal
abad Masehi. Dalam catatan Sejarah Romawi, orang Jerman telah dikenal ketika mereka memperluas penaklukkannya
kearah utara Italia pada abad ke-1 Masehi. Pada abad ke-9 Masehi, bangsa Jerman
mengalahkan pasukan Romawi dalam pertempuran di Hutan Teutobarg di sebarang Sungai
Rhein. Sejak saat itu, orang Romawi membangun benteng pertahanan di bagian
Sungai Rhein yang lebih rendah dan di bagian atas Sungai Donou. Kemudian mereka
membangun kota dan membawa peradaban Romawi kepada
suku-suku bangsa di sekitarnya.
Pada abad ke-14 Masehi suku-suku
bangsa beradab dari sebelah utara dan timur mulai menyerang Romawi. Akibatnya Kekaisaran
Romawi mengalami keruntuhan dan suku bangsa Jerman dari seberang perbatasan
Sungai Rhein-Sungai Donou berpindah ke Eropa Barat. Beberapa orang menjadi
Kristen seraya mereka berbaur dengan orang Romawi dan
mengadopsi adat kebiasan mereka. Berbagai kelompok kecil berpadu dan lambat
laun beberapa suku seperti bangsa Alemani, saxon, dan Frank menjadi lebih kuat
dari bangsa yang lainnya Sepanjang sejarahnya, sebelum terbentuk bangsa Jerman Modern
pada abad ke-19 masehi, tercatat beberapa persatuan nasional Bangsa Jerman .
Pertama, pada abad ke-9 Masehi, Suku Frank membentuk suatu kerajaan di Gaul
(sekarang Perancis) dan di kedua sisi Sungai Rhein. Bersama dengan berpadunya
orang Romawi dan unsure-unsur suku Jerman, bangsa Frank menjadi kekuatan yang terpadu
di Eropa. Salah seorang raja Frank yang terbesar adalah Charlemagne, yang baik
oleh orang Jerman maupun Perancis dianggap sebagai miliknya. Pada
tahun 800 Masehi, beliau dinobatkan oleh Paus Leo III dan diproklamasikan
sebagai “Kaisar Orang Romawi”. Dari Ibukotanya di Aachen, ia memerintah
daerah-daerah yang dikenal sebagai “Kekaisaran Pertama”. Kedua, di bawah Kekaisaran
Prusia, Jerman kembali dipersatukan. Di masa kepemimpinan Kanselir Otto von
Bismark, Prusia mampu menyatukan wilayah Jerman. Pada tahun 1871, di istana
Perancis di Versailles, Wilhelm I dari Prusia dinyatakan sebagai kaisar Jerman
yang disatukan sebagai “Kekaisaran Kedua”. Masa “kekaisaran Kedua” ini
merupakan saat dimana Jerman mampu mrngangkat citranya sebagai salah satu
negara besar dan terkemuka di Eropa Barat. Industri Jerman maju pesat dan di
bidang militer juga berkembang pesat. Bahkan pada masa ini, Jerman mampu mengembangkan
imperium kolonial sampai di Adrika dan Pasifik. Ketiga, periode ini sering
disebut sebagai “Masa Kekaisaran Ketiga”. Setelah kalah dalam Perang Dunia I
pada tahun 1918, Jerman mulai bangkit tahun 1933 dibawah kepemimpinan Partai
Buruh Sosialis Nasionalis Jerman atau sering disebut Nasionalsozialistiche Deutsche
Arbeiterpartei (NAZI). Adolf Hitler memegang pimpinan tertinggi NAZI dan bahkan
tahun 1933 ditetapkan sebagai Kanselir Jerman.
Kebangkitan Jerman di bawah NAZI
menyeret Jerman dalam kancah Perang Dunia II. Namun, sekali lagi Jerman berada
pada pihak yang kalah di hadapan tentara Sekutu. Pada tanggal 7 Mei 1945, Jerman
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, dan berakhirlah Era “Kekaisaran Ketiga”
Jerman itu. Pembagian Jerman : Jerman Barat dan Jerman Timur Kekalahan Jerman
dalam Perang Dunia II mengakibatkan
wilayahnya diduduki oleh Tentara
Sekutu. Jerman dibagi menjadi empat bagian, yang meliputi: wilayah Amerika
serikat, Inggris, Perancis serta wilayah Uni Soviet. Namun, suasana Perang
Dingin menyebabkan wilayah Amerika Serikat, Inggris, serta Perancis tersebut
kemudian digabung menjadi satu, yang selanjutnya membentuk Republik Federal
Jerman Jerman Barat) pada tahun 1949. Dalam tahaun yang sama, wilayah
pendudukan Uni Soviet membentuk Republik Demokratik Jerman (Jerman
Timur).Dengan cara yang sama, Kota Berlin dibagi menjadi empat sektor, yaitu:
sektor Amerika Serikat, Inggris, Perancis, serta sector Uni Soviet. Ketiga
sektor pertama, yaitu sektor Amerika Serikat, Inggris, serta sektor Perancis
bergabung menjadi Berlin Barat, sedangkan sektor Uni Soviet mmembentuk Berlin
Timur. Diantara dua kota tersebut kemudian dipisahkan oleh suatu pagar yang
kokoh dan tinggi, yang disebut Tembok Berlin. Hal ini untuk mencegah perpindahan
penduduk diantara kedua Jerman yang diperintah oleh dua rezim yang bermusuhan
tersebut. Selain pembagian wilayah Jerman atas Jerman Barat dan Jerman timur
sebagaimana tersebut di atas, sebagian wilayah Jerman yang lain diserahkan oleh
pihak Sekutu kepada Polandia dan Uni Soviet. Polandia memperoleh bagian wilayah
timur Poremaria dan Silesia, serta separuh dari selatan Prusia Timur, sedangkan
Uni Soviet mendapatkan separuh dari utara Prusia Timur. Selama Era Perang
Dingin, persaingan Blok Barat dan Blok Timur terjadi dalam berbagai bidang.
Imbasnya kedua negara eks Jerman tersebut, yaitu Republik Federal Jerman dan
Republik Demokrasi Jerman juga saling bersaing satu sama lain. Jerman Barat dipimpin
oleh suatu pemerintahan yang mengadopsi Kapitalisme- Liberalisme, yang kemudian
menjadi sekutu Blok Barat, sedangkan Jerman Timur merupakan satelit Uni Soviet
mengembangkan Komunisme sebagai ideologi negara, berperan sebagai pionir Blok Timur.
Dalam perkembangannya, nampak
bahwa perekonomian Jerman Barat jauh lebih maju dibandingkan dengan Jerman
Timur. Oleh karena itu, terdapat kecenderungan perpindahan penduduk dari wilayah
Jerman Timur ke Jerman Barat, terutama dari kota Berlin Timur ke Berlin Barat.
Untuk mencegah perpindahan itu, maka Pemerintah Jerman Timur kemudian membangun
Tembok Berlin,dimana bangunan itu kemudian dianggap sebagai symbol berlangsungnya
Perang Dingin. ( Baca Juga Proses Reunifikasi jerman).[ki]